by smancmbbs smancmbbs No Comments

Sabtu pagi, 11 Januari 2020 kesibukan sudah nampak di gedung kantor Guru. Tampak sekelompok siswa, guru dan sekuriti tengah sibuk mengangkut barang yang sudah dipacking rapi ke atas mobil bak terbuka yang terparkir di halaman gedung. Pagi ini tim SMAN CMBBS yang terdiri dari Kepala Sekolah, 12 orang guru, 1 sekuriti, dan 12 orang siswa sedang bersiap untuk membawa bantuan berupa donasi (uang tunai), peralatan kebersihan, pakaian, dan bahan makanan ke lokasi terdampak banjir di Kampung Somang, Sajira, Lebak. Selain mereka, beberapa orang alumni juga akan turut bergabung bersama tim.

Tim Kemanusian CMBBS berfoto bersama di Kp. Somang, Sajira, Lebak

Tim mulai berangkat sekitar Pkl. 08.00 WIB menggunakan 4 kendaraan penumpang dan 1 kendaraan pengangkut barang. Rintik grimis turut menghantarkan keberangkatan tim yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah ini meninggalkan gerbang SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School.

Tim sampai di Kampung Somang, Sajira, Lebak sekitar Pkl. 09.30 WIB, hujan rintik kembali menyapa kedatangan para relawan kemanusiaan ini. Jalan pun menjadi licin dan udara terasa cukup dingin. Namun rasa kemanusiaan dan empati akan penderitaan sesama tak membuat tim gentar melewatinya.

Tim mulai menyerahkan bantuan kepada warga melalui koordinator yang telah ditunjuk. Bantuan diserahkan ke beberapa titik pengumpulan donasi yang dipusatkan di musholla dan sekolah. Para siswa SMAN CMBBS juga memberikan trauma healing kepada anak-anak yang terdampak bencana dengan memberikan hiburan dan permainan-permainan edukatif.

Selepas itu tim kembali bergerak, kali ini mendekati bibir sungai.

Di pinggir sungai nampak para warga yang berkumpul, mereka tengah membuat jembatan penghubung sementara yang terbuat dari anyaman bambu untuk menggantikan jembatan yang telah roboh dan hanyut terbawa air sehingga tak tersisa sama sekali. Sebuah kejadian luar biasa yang sama sekali diluar prediksi. Menurut warga, biasanya air hanya caah (naik/pasang) setiap kali datang musim hujan. Namun kali ini, air datang begitu besar tak terkira dan membawa kayu-kayu, pasir dan lumpur sehingga menyeret apa saja yang menghalangi jalanya. Rumah, pohon, hingga jembatan tak mampu menahan derasnya air. Pasrah mengikuti ke mana bah itu membawanya pergi.

Kepala Sekolah sedang menyebrangi sungai menggunakan perahu karet

Seutas tali dan perahu karet menjadi satu-satunya alat yang dapat digunakan warga maupun para relawan untuk pergi ke sebrang sungai. Tak ada pelampung maupun pengamanan lainya, juga air sungai yang masih sangat deras membuat penyebrangan sangat beresiko terhadap keselamatan. Namun tim tetap menyebrang demi menyampaikan amanah yang diemban agar bantuan yang telah dihimpun dari para donatur bisa sampai kepada mereka yang betul-betul membutuhkanya.

Di seberang, tim menyerahkan bantuan kepada para warga dan menitipkan sejumlah barang keperluan hidup dan peralatan kebersihan kepada koordinator setempat. Penyerahan bantuan lebih difokuskan kepada warga yang belum menerima bantuan secara layak dan mencukupi. Menurut keterangan warga, sebagian masyarakat masih belum menerima bantuan dari posko-posko bencana yang tersedia di sana.

Penyerahan bantuan kepada warga yang terdampak banjir

Setelah menyerahkan seluruh donasi dan perlengkapan yang dibawa, tim bersiap untuk kembali pulang. Sekitar Pkl. 13.50 WIB tim beranjak meninggalkan Kampung Somang. Keharuan dan senyum warga mengiringi keberangkatan kami. Tim sudah sampai di kampus Cahaya Madani sekitar Pkl. 16.00 WIB.

Leave a Reply