Tim dari SMAN CMBBS berhasil meraih emas pada event International Invention Competition for Young Moslem Scientist, atau IICYMS tahun 2023 yang dilaksanakan pada 23-26 Mei 2023 di Bandung.
IICYMS merupakan event lomba karya tulis ilmiah tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA). Tahun ini, event tersebut diikuti oleh 321 tim dari 14 negara.
Pendaftaran calon peserta lomba International Invention Competition for Young Moslem Scientist dilaksanakan pada bulan April 2023. Lomba ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu secara online dan offline. Sedangkan untuk babak grand final, dilaksanakan sepenuhnya secara offline.
Tim dari SMAN CMBBS yang mengikut lomba tersebut beranggotakan 5 orang yaitu Aliya Khairun Nisa, Inshovi Amiroh, Fairuz Febry Al Habsy, Najmah Fithriyah, dan Rafi Shah Pahlevi. Tim berangkat ke Bandung pada hari Senin, 22 Mei 2023 untuk mengikuti babak grand final IICYMS yang dilaksanakan di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Salah satu anggota tim Aliya Khairun Nisa menjelaskan, timnya telah mendiskusikan rencana untuk ikut serta dalam lomba ini sejak bulan Januari. Sejak itu, tim mulai mencari informasi lebih lanjut terkait lomba tersebut.
Pada IICYMS ini, tim memilih “Science in Islam” sebagai tema yang diangkat dalam penelitian. Menurut Aliyah, hal tersebut terinspirasi oleh perilaku dan kebiasaan khususnya siswa perempuan ketika mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Umumnya, siswa perempuan sering melihat cermin untuk membetulkan lipatan kerudung yang dikenakan karena sudah tidak teratur. Kebiasaan tersebut dirasa cukup mengganggu konsentrasi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
“Kami merasa hal ini cukup mengganggu (konsentrasi belajar), jadi kami berupaya melakukan penelitian untuk menciptakan suatu produk yang bisa membuat kerudung tetap rapi ketika beraktivitas.” Terang Aliyah.
Produk yang mereka ciptakan yaitu berupa hairspray, diciptakan dari PVP polimer buatan yang memiliki manfaat yaitu dapat mengeraskan lapisan kerudung sehingga dapat tetap rapi dalam beraktivitas di waktu yang cukup lama.
“Kami melakukan uji coba pada beberapa siswa putri di sekolah. Kami juga menyebarkan kuesioner dan melakukan uji kuantitatif.” Rafi Shah Pahlevi menambahkan.
“Tes yang kami lakukan untuk dapat mengukur validitas, reliabilitas, normalitas, linearitas, juga analisis regresi linear berganda.” Lanjutnya.
“Kami menggunakan analisis regresi linear berganda karena ada 2 variable bebas dan 1 variable terikat. Kami mengukur seberapa besar pengaruh ketidakrapihan hijab terhadap mood, dan bagaimana pengaruh penggunaan hairspray terhadap mood di saat belajar.” Ungkap Febry salah satu anggota tim lainnya.
Sementara itu, Najmah mengungkapkan bahwa esensi dari penelitian yang mereka lakukan bukan pada banyaknya jumlah sample ataupun tingkat kesulitan metode yang digunakan. Melainkan impact atau dampak positif yang bisa dihasilkan dari penelitian yang dilakukan, khususnya di lingkungan di mana kita berada.
“Kami mendapatkan banyak pelajaran dari proses ini, kami juga harus melewati berbagai kendala dan tantangan. Tapi kami mencoba untuk tetap semangat melaluinya.” Terang Inshovi, salah satu personil tim.
Kepala SMAN CMBBS, Bapak Edi Supriyanto, S.Pd, M.Pd sangat mengapresiasi keberhasilan tim yang mampu bersaing dengan tim-tim lain dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri, dan bisa menjadi yang terbaik dengan meraih medali emas.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya, dan menjadi bantu loncatan untuk bisa meraih capaian yang lebih tinggi lagi di masa yang akan datang. ()