by smancmbbs smancmbbs No Comments

Tim dari SMAN CMBBS kembali berhasil menorehkan prestasi di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat nasional. Tim meraih juara ke-3 pada ajang FULLERENE atau Future Large Innovative Research Competition yang diselenggarakan dalam rangka event CARBON 2023 (Chemical Industry Technology Biggest National Competition 2023), yang diselenggarakan oleh HIMATOLOGIKA Universitas Padjadjaran pada 10 Juni 2023 di Bandung.

Anggota tim terdiri dari;  Khanza Aziza Diharjo, Aurelia Virginia Dewi Safa, dan Naura Azizah Shofiyah. Tim telah mulai mengikuti rangkaian lomba sejak bulan Mei 2023, diawali dengan mengirimkan karya tulis untuk diseleksi oleh panitia pada babak penyisihan. Selanjutnya tim mempersiapkan produk, prototype, dan materi yang akan dipresentasikan pada babak final pada 10 Juni 2023.

Tim berangkat pada 9 Juni 2023 untuk mengikuti Babak final lomba bertajuk FULLERENE yang dilaksanakan pada 10 Juni 2023 bertempat di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada babak final tersebut, tim tidak hanya bersaing dengan sekolah-sekolah lain, melainkan juga dengan berbagai kampus ternama seperti ITB, ITS, Unbraw, dan lain-lain.

Pada event FULLERENE ini, tim meneliti dan menciptakan sebuah produk yaitu dengan menciptakan busa polyurethane (rigid polyurethane foam) dari botol plastic (PET).

“Kita sering menemukan botol plastik bekas di mana-mana, botol plastik biasanya terbuat dari jenis PET (Polyethylene terephthalate). Bahan ini termasuk tidak dapat digunakan secara berulang-ulang, karena pada suhu tertentu dapat menghasilkan zat karsinogen atau zat yang dapat memicu kanker. Tentunya ini sangat berbahaya.” terang Khanza menjelaskan latarbelakang penelitianya.

“Secara umum, ada 5 motede yang biasanya digunakan untuk menguraikan bahan jenis PET. Yaitu, glikolisis, hidrolisis, metanolisis, aminolisis, ammonolisis.” Lanjutnya Khanza.

Tim Khanza memilih metode pertama yaitu glikolisis dengan alasan karena metode inilah yang paling sering digunakan. Bahan-bahan yang dibutuhkan lebih mudah didapat, lebih ekonomis, namun mampu memberikan hasil yang lebih signifikan dibanding metode-metode lainnnya.

“Komposisi bahan (zat) yang kami olah yaitu plastic PET, dietylen glicol, zinc asetat, surfaktan silicon, aquades, dan MDI. Masing-masing zat tersebut memiliki fungsinya tersendiri. Proses glikolisisnya dipanaskan dengan oven di labolatorium selama 90 menit pada suhu 250 derajat celcius.” Ungkap Aurellia salah satu anggota tim.

Tim memiliki alasan penting mengapa menggunakan plastik PET sebagai bahan pembuatan busa polyurethane atau polyurethane foam. Karena selama ini pembuatan polyurethane foam biasanya menggunakan bahan baku atau polyol minyak bumi. Dibutuhkan sumber energi alternatif sebagai bahan dasar pembuatan polyurethane foam untuk menggantikan polyol minyak bumi.

Polyurethane foam bisa diproduksi secara komersial dan memiliki banyak manfaat dalam bidang industri. Diantarnya bisa jadi insulasi atas, insulasi dinding, insulasi kedap suara, bahan tambahan dalam gips tulang, dan bahan utama dalam kabin pesawat.” Jelas Naura Azizah anggota tim lainya.

“Produk yang kami hasilkan juga telah melewati uji karakterisasi berupa uji kuat tekan, uji densitas, dan uji SEM.” Lanjutnya.

Keberhasil tim meraih juara ke-3 pada event FULLERENE tersebut menambah raihan medali pada bidang lomba karya tulis ilmiah di tingkat nasional yang telah dicapai oleh para siswa SMAN CMBBS.

“Rasanya pengen ikut lagi (lomba ini). Kami senang karena bisa menambah wawasan dan kenalan dengan banyak teman dari sekolah-sekolah lain bahkan dari kakak-kakak mahasiswa dari  perguruan tinggi seluruh Indonesia.” Tutup Khanza Aziza. ()

Leave a Reply